Sukatani, Montorjabar.com– Warga lingkungan Kampung Srengseng, RT. 003/003, menggeruduk Desa Sukamulya untuk beraudiensi dengan pihak PT. Putera Bangun Properti Sukses lantaran kecewa karena permintaanya pihaknya diabaikan.
Warga yang berkeinginan untuk menyampaikan aspirasi terhadap kekhawatiran akan dampak lingkungan yang akan timbul dari pembangunan perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
“Kami juga sebagai warga hanya ingin mengetahui bentuk-bentuk perizinan dari Perumahan Taman Sukamulya Indah,” ucap Soerjana Koesnadie sebagai salah satu perwakilan warga.
Lelaki yang akrab dipanggil cingik ini memang menduga perizinan yang dimiliki pihak pengembang belum rampung tapi sudah ada aktivitas pelaksanaan konstruksi berupa pembangunan badan jalan dan jembatan.
“Masyarakat juga berharap agar pak kades selaku kepala pemerintahan Desa Sukamulya agar memiliki empati terhadap keresahan warga, namun lagi lagi kepala desa tidak berposisi di warga malah lebih terlihat keberpihakan kepada pengusaha,” pungkasnya.
Sambungnya, sebelumnya surat tembusan warga yang meminta di fasilitasi Kepala Desa dalam agenda Audensi pada tanggal 6 Maret 2021 tidak di tanggapi.
Sedangkan perwakilan warga telah berkumpul di kantor desa pada pukul 14.00 wib namun pihak PT. PBPS dan kepala desa tidak ada yg hadir untuk menerima audensi.
‘Kami sangat menyayangkan tidak ada penghargaan terhadap penyampain aspirasi warga, maka jangan salahkan kami (warga) jika kami akan melakukan aksi unjuk rasa,” sesalnya.
Cingik menjelaskan sebelumnya surat dari warga ke pihak PT. PBPS sudah dilayangkan per tanggal 25 Februari 2021 dan tanggal 3 Maret 2021 namun tidak di indahkan. Warga sendiri berencana akan melakukan aksi dengan mengepung kantor perwakilan dan kantor desa. (gil)