Cimahi, monitorjabar.com – Pemakaman Azumi Hinata , (11), Bocah Korban Penganiayaan Ayah kandungnya sendiri, di iringi Isak tangis keluarga dan tetangganya, di Taman Pemakaman Umum Cibarunay Sarijadi, Kota Bandung, Selasa ( 07/02/2023 ) siang.
Warga sekitar menyatakan Azumi, adalah anak yang dikenal periang dan penurut. Bahkan sering berinteraksi baik dengan rekan seusai nya.
“Banyak yang ingin ngerawat dia ( almarhumah ), karena lucu dan penurut ” ujar jaja warga setempat.
Sebelumnya, Pelaku Ade Nanda alias Ade Bogel (37) melakukan penyiksaan kedua anaknya dengan kejam, di sebuah rumah kontrakan yang berada di Jalan Pesantren, RT 07/07, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Senin (6/2/2023) siang.
Akibat kejadian itu, satu anak berinisial AH (10) meninggal dunia, sedangkan anak laki-lakinya yakni AMN (12) mengalami luka serius hingga harus dirawat di Rumah Sakit Sartika Asih, Kota Bandung.
Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, mengatakan, aksi penganiayaan yang dilakukan Ade kepada dua anaknya tersebut dengan cara memukul dan menendang.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan pelaku, untuk korban yang meninggal dunia itu dianiaya dengan pukulan dan tendangan sekitar 15 kali,” ujar Aldi saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (7/2/2023).
Sedangkan korban yang selamat, yakni AMN, kata Aldi, dianiaya dengan cara dipukul dan ditendang sekitar tujuh kali.
Kakak kandung AH ini mengalami luka lebam. Hanya saja, kata Aldi, berdasarkan keterangan para tetangga pelaku di kontrakan, mereka sama sekali tidak pernah mendengar suara jeritan atau tangisan dari kedua anak tersebut termasuk ketika hari kejadian.
” Saat kami tanya kepada pelaku, memang kedua korban tidak pernah menangis ketika dianiaya,” ujar Aldi.
Sedangkan untuk Motif Penganiayaan menurut versi pelaku, aksi tersebut dilakukan oleh Ade karena kesal dengan perbuatan kedua anaknya yang di duga mengambil uang tanpa izin, hingga akhirnya pelaku emosi dan melakukan penganiayaan.
Tersangka ini akhirnya marah dan emosi, sehingga menganiaya korban hingga menyebabkan satu anaknya (AH) meninggal dunia dan satu luka-luka,” tambahnya.
Aldi juga mengatakan, sebelum melakukan penganiayaan itu, tersangka sempat menanyakan kepada kedua korban terkait alasan mengambil uang hasil kerjanya sebagai pengamen di daerah Cipaganti, Kota Bandung tersebut.
“Jadi, yang mengambil uang itu kedua anaknya, pelaku sempat menanyakan uangnya untuk apa, ternyata uang itu untuk jajan dan dibagikan kepada teman-temannya, untuk uang yang diambil Rp 450 ribu,” kata Aldi.
Ia mengatakan, terkait motif aksi penganiayaan karena korban mengambil uang itu baru sebatas keterangan dari pelaku saja dan belum diperkuat dari saksi korban yang selamat. ( fyan )