BANDUNG – Pemerintah Kabupaten Bekasi akan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kabupaten pada pertengahan Bulan Maret, guna menekan kasus dan pencegahan stunting di Kabupaten Bekasi.
Hal ini disampaikan oleh Plt. Bupati Bekasi, Akhmad Marjuki, saat menghadiri acara Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN-PASTI) yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang berlangsung di The Trans Luxury Hotel, Batununggal, Kota Bandung, pada Jumat (11/3).
“Sesuai dengan arahan Pak Wakil Gubernur, kami siap membuat Tim Percepatan Stunting ditingkat Kabupaten dan segera berkoordinasi dengan dinas terkait,” ujar Plt. Bupati Bekasi saat diwawancarai.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi akan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara pemenuhan gizi yang baik bagi keluarga, guna menghindari meningkatnya kasus stunting.
“Banyak hal yang kita lakukan, mulai dari memberikan edukasi kepada para ibu-ibu untuk memenuhi gizinya untuk anak-anaknya, memberikan asi ekslusif untuk bayinya, mampu merawat dengan baik,” katanya.
Plt. Bupati Bekasi juga menjelaskan bahwa, pencegahan stunting sangat penting dilakukan, karena stunting merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masa depan sebuah negara. Ia juga menerangkan stunting dapat dicegah sejak remaja, pra nikah, dan ibu hamil.
“Ini sangat penting dilakukan untuk mencegahnya, karena stunting suatu kondisi kesehatan yang menyangkut masa depan sebuah negara. Dapat dicegah dimulai dari remaja, pra nikah dan ibu hamil.” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur, Uu Ruzhanul Ulum, yang juga membuka secara resmi acara tersebut mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang didukung oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. Dalam mendukung hal tersebut menjadi zero kasus, diperlukan pula adanya akselerasi dan visi misi diwilayah masing-masih.
“Diperlukan adanya dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk program pencegahan bertambahnya stunting. Para Bupati/Walikota diharapkan memiliki akselerasi dan visi misi untuk mendukung ini menjadi zero kasus.” pungkasnya.
Tidak hanya itu, Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil, menyampaikan dukungan dan dorongannya dalam mengentaskan masalah stunting dengan 3 hal, yakni pola asuh, pola makan dan sanitasi. Ia menuturkan, BKKBN pun memiliki Tim Pendamping Keluarga yang beranggotakan Kader KB, Kader PKK dan gabungan bidang diwilayah masing-masing.
“Dari 10 program PKK mencakup kehidupan masyarakat, seperti adanya program ini akan didorong oleh 3 hal, juga kami bersama BKKN memiliki Tim Pendamping Keluarga yang berasal dari Kader KB, Kader PKK dan gabungan bidan-bidan.” tuturnya. (Prokopim Pemkab Bekasi). (adv)