Karawang, monitorjabar.com – Bank Jawa Barat (BJB) targetkan 10 Desa di Kabupaten Karawang menjadi Desa Binaan yang dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Desa Binaan di Kabupaten Karawang, nantinya akan diberikan fasilitas zone Wi-Fi sebagai sarana penunjang utama untuk kemudahan akses masyarakat di pedesaan.
“Akses Wi-Fi zone itu kami berikan kepada masyarakat di Desa untuk dapat memanfaatkannya sebagai kemudahan akses, pemasangannya di kantor kelurahan dan beberapa tempat strategis lainnya disetiap Dusun seperti yang kami lakukan di Desa Parakan sebagai Desa binaan,” kata Kepala Cabang Bank BJB Karawang, Arfandy.
Tujuannya, masyarakat akan didorong dalam pengembangan produk UMKM melalui pelatihan pemasaran yang memanfaatkan teknologi, pengemasan, maupun pengelolaan laba pendapatan dalam memanagement usahanya.
“Nantinya, akan ada neo-get pada setiap Desa yang akan membantu setiap potensi UMKM Pedesaan untuk dikembangkan,” ucapnya
Lebih lanjut dirinya mengatakan untuk Desa Binaan Bank BJB juga sudah difasilitasi dengan fasilitas kredit pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera).
“Plafon kredit untuk debitur Mesra sendiri yang bisa dinikmati oleh pelaku usaha besaranya mulai dari 1.000.000 sampai dengan 5.000.000 dengan jangka waktu pengembalian 6 sampai 12 bulan. Sedangkan untuk KUR, mulai dari 5.000.000 sampai dengan 500.000.000,” ujarnya
“Sampai saat ini, total kredit yang telah Bank BJB Karawang salurkan untuk program KUR terdiri dari 587 debitur dengan outstanding kredit sebesar Rp 109 Miliar. Sementara, untuk kredit mesra total debitur sebanyak 166 debitur dengan outstanding 408 juta rupiah yang telah dinikmati oleh masyarakat Karawang,” ucapnya.
Bahkan, Bank BJB juga berikan kemudahan terhadap Pemkab Karawang dalam memonitoring 303 Desa sebagai binaannya dengan menyediakan CCTV yang sudah terintegrasi langsung dari setiap Desa dengan Pemkab.
Ia memaparkan, semula telepon genggam hanya dipakai untuk komunikasi saja, namun saat ini telepon genggam sudah jadi gaya hidup yang memudahkan masyarakat.
Selain itu, masyarakat juga diberlakukan pelatihan tentang bagaimana menggunakan transaksi non-tunai melalui gadget yang tentunya dimiliki oleh setiap masyarakat.
“Setiap pelaku usaha di Desa Digital, seperti warung kelontongan maupun rumah makan, kami juga berikan barcode QRIS guna memberikan kemudahan transaksi non-tunai melalui aplikasi Bank BJB Digi Cash yang sudah kami persiapkan,” jelasnya.
Artinya, ia menjelaskan, tentu ini untuk mengubah gaya transaksional masyarakat Karawang pada setiap Desa yang tadinya dilakukan secara tunai menjadi non-tunai.
Saat ini, sudah ada 5 Desa yang sudah mendaftarkan sebagai Desa Digital binaan Bank BJB Karawang, dengan rincian 1 Desa sudah berjalan dengan diresmikan langsung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan 4 Desa lainnya baru saja mendaftarkan.
Dalam pengembangan produk UMKM dari setiap masyarakat agar bisa lebih dikenal dan untuk meningkatkan omset, bank BJB juga fasilitasi jajakan produknya menggunakan aplikasi penjualan produk.
“Pelaku usaha juga kami bantu dalam memasarkan produk UMKM. Seperti kita tawarkan menjajakan produknya melalui aplikasi seperti Bli-bli, borondong milik Pemprov Jabar, dan melalui Instagram UMKM BJB, bahkan kita juga untuk mendorong produk UMKM masyarakat kami akan launching sentra UMKM Bank BJB,” ulasnya.
Bagi setiap desa yang menginginkan menjadi Desa Digital binaan Bank BJB, dipaparkannya, persyaratannya komposisi struktural perangkat Desa tidak ada sengketa dan lengkap, mau bekerjasama dengan BJB Karawang untuk membuka buku rekening, dan letak strategis Desa termasuk di Wilayah Karawang. (rls/kie)