Cikarang Pusat, Monitorjabar.com – Untuk mengantisipasi melonjaknya harga kebutuhan pokok, menjelang hari raya idul Fitri 1444 H. Kepala Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting pada Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Helmi Yenti menyampaikan, Pemkab Bekasi telah menyiapkan langkah-langkah untuk menstabilkan harga bahan pokok,
Pada waktu tersebut, melihat dari kejadian ramadan yang lalu, permintaan terhadap barang/kebutuhan pokok akan meningkat.
“Terutama telur, tepung dan daging, daging ayam dan daging sapi ya, semoga di (waktu) situ, stok tetap tersedia maka kita relatif (bisa) aman ya,” terang Helmi Yenti di kantornya, pada Senin, (06/04)
Helmi menyebutkan, ada 3 langkah yang akan dilakukan Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi dalam menjamin dan mengendalikan harga barang pokok dan penting.
Hal pertama yang dilakukan, jelasnya, dengan cara memantau perkembangan naik turun harga di lapangan, yaitu di Pasar Rakyat, Pasar Modern dan distributor.
“Pelaku pasar itu kita pantau terus, artinya apa? Saat kita turun ke lapangan kita akan memahami langsung fenomena yang ada di pasar, apakah langka atau normal jadi tidak hanya by data, tapi kita langsung berinteraksi dengan pelaku pasar ya distributor, agen, pedagang besar, baru pedangan kecil atau pengecer,” jelasnya.
Apabila terjadi kelangkaan barang pokok yang bukan karena penimbunan distributor, lanjutnya, maka disiapkan langkah operasi pasar dengan dua macam.
“Operasi Pasar yang kita lakukan untuk para pedagang di pasar, dan operasi pasar murah paket sembako untuk orang yang terdampak. Jadi kalau operasi pasar penerima manfaatnya pedagang, caranya kita akan menambah supply barang ke pasar dengan cara kerjasama dengan BUMN distributor yang ada di Kabupaten Bekasi, seperti rajawali, bulog, mereka akan menyuplay sehingga persediaan barang meningkat, stok barang normal, otomatis harga mulai turun,” katanya.
Kemudian operasi pasar murah paket sembako juga tahun ini akan dilaksanakan di tiga kecamatan yaitu, Cibitung dan Pebayuran akan dilaksanakan tanggal 10 April, kemudian Cikarang Utara dengan target warga terdampak banjir pada 14 April.
“Juga ada bazar murah di hari yang sama, juga ada mudik gratis,” lanjutnya.
Untuk penanganan jangka panjang, jelasnya Kabupaten Bekasi sudah melakukan kerjasama dengan daerah penghasil kebutuhan pokok.
“Kita kerjasama dengan daerah penghasil, yaitu Subang dengan Garut,” terangnya.
Dengan kerjasama ini ke depan Kabupaten Bekasi tidak lagi kebingungan ketika menghadapi kelangkaan stok barang karena sudah ada perjanjian dengan distributor di daerah-daerah tersebut.
Helmi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying yang justru memicu kelangkaan dan naiknya harga di pasar dengan cara membeli barang sesuai dengan kebutuhan saja.
“Dengan begitu masyarakat membantu kami untuk membuat keadaan kondusif barang tidak langka. Karena panic buying merupakan salah satu faktor penyebab kelangkaan barang,” tandasnya.