Karawang, monitorjabar.com – Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyempatkan diri untuk bertemu dengan Dalang Darsa Wibiksana yang merupakan Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Jawa Barat. Ia pun diberikan wayang golek tokoh Satria dari Dalang Darsa.
Ganjar menemui Dalang Darsa setelah melakukan olahraga jalan pagi terlebih dahulu. Adapun pertemuan tersebut berlangsung di Sanggar Genta Manah H. Darsa, Dusun Jenebin, Desa Purwadana, Telukjambe Timur, Karawang, Jumat, 15 Desember 2023.
Saat tiba, Ganjar langsung diajak ke lantai 2 Sanggar Genta Manah H. Darsa, dan diperlihatkan deretan wayang yang ada di sana. Momen inilah, Dalang Darsa memberikan wayang golek tokoh Satria kepada Capres berambut putih itu.
“Saya akan memberikan suatu kenang-kenangan ke Pak Ganjar yakni Wayang Satria,” ujar Dalang Darsa.
Baca juga: Gagal Masuk DCT, Bacaleg Gerindra Karawang Ngamuk
Dalang Darsa menjelaskan bahwa Wayang tokoh Satria itu memilki makna yakni adil dan bijak, serta harus membawa amanah kepada negara serta bangsa.
“Yang dibuat Satria itu maknanya bahwa itu harus adil dan bijak. Karena harus membawa amanah kepada negara dan bangsa,” tutur Dalang Darsa.
Lebih jauh, ia menilai Ganjar adalah sosok pemimpin yang memiliki kepedulian tinggi terhadap seni budaya. Maka dari itulah, ia berharap hal ini bisa terus dilanjutkan ketika menjadi Presiden.
“Ya dia mencintai (seni dan budaya) dan mudah-mudahan dia tidak lupa dengan situasi ini, nanti dikenang ketika menjadi RI 1 (Presiden),” ujar dia.
Selain itu, Dalang Darsa berpesan kepada Ganjar untuk tetap menjalankan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional.
Baca juga: Momentum HUT Karawang, Putih Sari Gelar Jalan Sehat Bareng Ribuan Warga
“Dan harus diingatkan bahwa seni budaya bangsa harus diluhurkan seni kearifan lokal. Untuk kaum muda-mudi yang jaman sekarang harus mencintai soal pewayangan, atau pedalangan wayang golek dan wayang kulit,” jelas Dalang Darsa.
Sementara, Ganjar mengucapkan terima kasih karena mendapatkan cendera mata berupa wayang tokoh ksatria. Ganjar berharap para dalang tetap melestarian seni budaya dan bila perlu terus dikembangkan.
“Ini tidak lagi melestarikan, tapi harus dikembangkan,” tutup Ganjar. (*)