Monitor Kabupaten Bekasi – Tidak hanya curah hujan tinggi, beralih fungsinya lahan serapan air serta lahan hijau di Kabupaten Bekasi juga jadi penyebab 70 persen wilayah Kabupaten Bekasi terendam banjir pada minggu ketiga di bulan Februari 2021.
Hal tersebut disampaikan oleh Baly Fadiel, salah satu penggerak Forum Dialektika Bekasi (For DIKSI), pada Sabtu (27/02).
Fadiel melanjutkan, pemerintah Kabupaten Bekasi tidak mempunyai kebijakan strategis terhadap lingkungan, “Kondisi sungai yang kurang diperhatikan, baik dari segi kebersihan air maupun kondisi lingkungan sungai. Seperti kedalaman dan tanggul nya,” ungkapnya.
Selain itu, kata Fadiel, pemerintah Kabupaten Bekasi hanya mementingkan investor dan pengusaha dari pada masyarakatnya serta tidak punya rancang bangun pemangunan yang jelas.
“Bobroknya arah kebijakan Pemkab Bekasi sangat jelas, lebih mengutamakan kepentingan investor. Mempermudah pengusaha baik pabrik maupun perumahan,” ujarnya.
“Terbukti dengan menjamurnya perumahan – perumahan yang secara tidak langsung mengambil lahan serapan air. Belum lagi penyempitan saluran air dan berkurangnya daerah resapan air di kawasan industri. Tidak ada rancang bangun pembangunan yang jelas, mereka tidak pernah menghitung dampak nya,” lanjut fadiel.
Terakhir Forum Dialektika Bekasi (For DIKSI) meminta Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja untuk mengevaluasi kinerja Dinas lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi. (prb)