Cikarang, monitorjabar.com – Sebanyak 69 orang mengawali kegiatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bekasi yang dicanangkan Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja di Puskesmas Cikarang, Jl. KH Dewantara No. 24 Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara.
“Mereka adalah tenaga kesehatan dan influencer serta unsur Forkopimda. Total ada 69 orang yang mengawali vaksinasi di Kabupaten Bekasi,” kata Wakil Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh, Kamis (28/01/21).
Ia mengatakan selain Kepala Kejari Kabupaten Bekasi dan Dandim 0509 Kabupaten Bekasi selaku unsur Forkopimda, sejumlah orang yang memiliki pengaruh di masyarakat atau influencer juga dilibatkan pada pelaksanaan vaksinasi awal hari ini.
Mereka di antaranya Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Bekasi, Kepala Inspektorat Kabupaten Bekasi, Asisten Daerah 2 Kabupaten Bekasi, serta Plt Sekretaris DPRD Kabupaten Bekasi mewakili Ketua DPRD.
Kemudian dari Kementerian Agama Kabupaten Bekasi serta perwakilan sejumlah organisasi profesi kedokteran dan dokter pengurus ikatan rumah sakit.
“Selebihnya tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Cikarang ini. Jadi setelah Forkopimda dan influencer dilanjutkan oleh tenaga kesehatan,” katanya.
Ikoh berharap kegiatan vaksinasi massal tahap pertama di Kabupaten Bekasi yang diperuntukkan bagi tenaga medis ini berjalan dengan lancar dan dapat diselesaikan seluruhnya hingga akhir pekan ini.
“Kami sudah menunjuk 90 lokasi vaksinasi yakni 44 puskesmas, 46 rumah sakit, dan satu klinik. Tenaga medis di lokasi tersebut yang menjadi penerima vaksin di tahap pertama ini,” ungkapnya.
Setelah itu, kata dia, tepatnya 14 hari usai pelaksanaan vaksinasi pertama ini, para penerima vaksin dijadwalkan kembali menerima vaksin untuk dosis kedua.
“Pemberian vaksin dilakukan dua kali untuk menciptakan booster atau penambahan kekebalan. Tentunya mereka akan terlebih dahulu menjalani skrining (pemeriksaan) seperti proses yang dilewati hari ini,” katanya.
Menurut Ikoh vaksin memiliki dua istilah yakni aman dan ampuh. Aman karena telah melewati uji klinis tahap ketiga di laboratorium Bio Farma Bandung dengan tingkat efikasi 65 persen sementara ampuh karena mampu menambah kekebalan tubuh.
“Tapi tidak berarti setelah divaksin akan 100 persen menjadikan kita kebal terhadap virus, tetap protokol kesehatan secara ketat menjadi penentunya. Memakai masker, sering mencuci tangan atau menggunakan penyanitasi tangan, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan menjadi kuncinya,” kata dia. (hms)